SULUT, TS – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 tinggal menghitung hari. Terjadwal, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pemilihan Kepala Daerah di 15 Kabupaten/Kota akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Baik peserta, partai politik maupun stakeholder pun telah dan sementara berupaya mensukseskan Pilkada ini.
Sementara itu, penyelenggara yakni KPU Sulawesi Utara (Sulut) pun juga kerja ekstra dalam menggelar pesta demokrasi ini. Kali ini, sebagai bagian kampanye, KPU Sulut menggelar Debat Publik Terbuka ketiga sekaligus terakhir. Ruang publik dibuka untuk ketiga paslon yang terdaftar untuk memberitahukan visi-misi serta program mereka. Saling adu gagasan pun diberikan ruang agar masyarakat dapat menilai calon pemimpin tanah Nyiur Malambai ini kedepannya.
Alhasil, secara terbuka live nasional ini terselenggara dengan sukses. KPU bahkan menyiarkan secara nasional pelaksanaan debat ini tanpa hambatan.
Adapun, mengantisipasi kisruh antar pendukung. KPU bekerjasama dengan aparat penegak hukum melakukan pengamanan ekstra.
Terinformasi, sebanyak delapan ratusan personil TNI-Polri dikerahkan untuk mengawal proses debat ketiga ini.
Sebelumnya, Awaluddin Umbola dalam keterangan pers sebelum debat dalam kegiatan media gathering menegaskan bahwa KPU berupaya sebaik mungkin menggelar proses debat tersebut. Koordinasi dengan LO peserta dilakukan agar tidak terjadi miss komunikasi. Aturan debat pun intens diberitahukan kepada LO sebagai perpanjangan lidah kepada peserta Pilkada.
“Kami berharap debat terakhir ini berjalan dengan baik. Adapun, sejak beberapa hari kebelakang kami (KPU) sudah intens melakukan koordinasi dengan LO,” Jelasnya di kegiatan media gathering, Rabu 13 November 2024.
Sementara itu, baik Badan Intelejen Negara dan Polda Sulut sama-sama menegaskan bahwa proses ini dipastikan netral tanpa adanya keberpihakan.
Sementara itu, Rudiamsyah selaku akademisi dan pengiat Pemilu berharap partisipasi masyarakat untuk memilih pada 27 November 2024 mendatang. Dirinyanya berharap melalui Pilkada ini, masyarakat dapat memilih pemimpin yang sesuai dengan hati nurani.
“Masyarakat yang nanti akan menentukan. Debat ini kiranya menjadi refrensi dalam menentukan pilihan,” Ujarnya sebagai narasumber. (Redaksi)
